BRICK TRADITIONAL FACTORY

Location

Warengkris - Waigeo

Coordinate

01o59’1.6”S and 130o30’54.0”E

Characteristics

Rock association, geological process and history, biology

SE-25


Geology

Economy

Turbidites located at coordinates 01o59’1.6”S and 130o30’54.0”E and interpreted to be of Silurian-Devonian age is supposed to have experienced folding and metamorphosed during tectonic phase before Middle Triassic time. Folding was caused by break-up of the northern part of Gondwana Continent Slates, a low grade metamorphic rock, is scattered on western end of the southern coast of Misool, including some islets off the coast. The unit exposed at Aduwey Village which is called Ligu Metamorphics is the oldest rock exposed at Raja Ampat area.

Usaha Tradisional Batu Bata Merah Warengkris


Sejak awal tahun 2010, masyarakat perantauan yang menetap di Kampung Warengkris, Distrik Teluk Mayalibit memanfaatkan tanah lempung merah yang melimpah disekitar kampung ini untuk diolah menjadi batu bata dengan cara tradisional. Hal ini kemudian mendorong Dorteus Dam, salah satu masyarakat lokal untuk memulai usahanya sendiri pada tahun 2017, dengan belajar langsung pembuatan kepada saudara-saudaranya tersebut. Bukan hanya Dorteus, banyak masyarakat lokal lainnya pun menjadikan usaha tradisional ini kemudian menjadi mata pencaharian utama sehingga Kampung Warengkris ini terkenal sebagai ‘Kampung Batu Merah Warengkris’.


Dalam ilmu geologi, produk vulkanik batuan diorit mengalami pelapukan di beberapa titik mengalami pelapukan mengulit bawang, hasil pelapukan dari batuan diorit ini menghasilkan lapisan soil yang sangat tebal dan dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pembuatan batu bata, karena dianggap oleh masyarakat jenis tanahnya sangat cocok untuk dibuat batu bata.


Usaha tradisional ini umumnya merupakan usaha berbasis pada keluarga atau satu keluarga biasanya memiliki satu area percetakan dengan anggota keluarganya sebagai pekerja. Total masa produksi yang memakan waktu kurang lebih tiga bulan per satu kali produksi ini memperjelas hubungan keluarga dalam usaha tradisional ini, dimana masa satu bulan digunakan untuk mencetak dan menjemur sebagai pengeringan tahap awal, kemudian satu bulan berikutnya dimanfaatkan untuk persiapan pembakaran menggunakan kayu bakar dengan menumpuk batu bata dan kayu bakar sedemikian rupa yang dapat mencapai dua meter lebih. Lalu satu bulan berikutnya digunakan untuk membersihkan dan menata batu bata hasil pembakaran disebuah area terbuka lainnya. Total produksi ini rata-rata menghasilkan dua puluh ribu batu bata merah siap jual yang akan dipakai untuk pembangunan di Kota Waisai ataupun kampung-kampung lainnya.

©2022 Raja Ampat Geopark Management Body.

All Rights Reserved.

en_USEnglish